Slamet Ferianto

Personal Blog

  • Home
  • Download
  • Premium Version
  • Custom Theme
  • Contact
    • download templates
    • Link 2
    • Link 3
Home Archive for Oktober 2017
Sistem Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal adalah Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian internal :
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi dua yaitu
1. Pengendalian Internal Akuntansi (Preventive Controls
2. Pengendalian Internal Administratif (Feedback Controls).
Penjelasan atas pengendalian internal di atas, yaitu:
1. Pengendalian Internal Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
2. Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
Unsur-Unsur Pengendalian Internal
1.Lingkungan Pengendalian
2.Sistem Akuntansi
3.Prosedur Pengendalian
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.
1. Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan). Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. (Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen)
Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)
1. Dewan Komisaris Dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris)
2. Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan.
Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
1. Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
2. Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
3. Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.
Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.
Penjelasan tentang porosedur pengendalian di atas, yaitu:
1. Penggunaan Wewenang Secara Tepat
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Dengan pemisahakn fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.
3. Dokumen dan Catatan yang Memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)
4. Keamanan yang memadai Terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian dalam suatu perusahaan merupakan sistem yang dapat membantu pemimpin perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, sehingga dapat diarahkan pada tingkat yang paling efisiensi dan efektif guna mencegah kecurangan, penyelewengan dan pemborosan . Penegndalian ini berfungsi apabila di dalamnya tercakup tujuan yang merupakan arah dalam pelaksanaan kegiatan.
Bentuk Pengendalian Terhadap Keamanan Jaringan Komputer
1.      Membatasi Akses ke Jaringan
-          Membuat tingkatan akses
-          Mekanisme Kendali akses
-          Waspada terhadap rekayasa sosial
-          Membedakan sumber daya internal dan eksternal
-          Sistem Otentikasi User
2.      Melindungi Aset Organisasi
-          Secara Adminsistratif / fisik
-          Secara Teknis
3.      Mengamankan saluran terbuka
-          Keamanan padaa lapisan Aplikasi
-          Keamanan dalam Lapisan Transport
-          Keamanan dalam Lapisan Network

A.    Membuat tingkatan akses :
Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan sehingga memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tak diotorisasi, misalnya :
-          Pembatasan login. Login hanya diperbolehkan :
-          Pada terminal tertentu.
-          Hanya ada waktu dan hari tertentu.
-          Pembatasan jumlah usaha login.
-          Login dibatasi sampai tiga kali dan segera dikunci dan diberitahu ke administrator.
Semua login direkam dan sistem operasi melaporkan informasi-informasi berikut :
-          Waktu, yaitu waktu pemakai login.
-          Terminal, yaitu terminal dimana pemakai login.
-          Tingkat akses yang diizinkan ( read / write / execute / all )

B. Mekanisme kendali akses :
Masalah identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi pemakai (user authentication). Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu :
1.      Sesuatu yang diketahui pemakai, misalnya :
-          Password.
-          Kombinasi kunci.
-          Nama kecil ibu mertua
2.      Sesuatu yang dimiliki pemakai, misalnya :
-          Badge.
-          Kartu identitas.
-          Kunci.
3.      Sesuatu mengenai (ciri) pemakai, misalnya :
-          Sidik jari.
-          Sidik suara.
-          Foto.
-          Tanda tangan.
C. Waspada terhadap Rekayasa sosial :
1.      Mengaku sebagi eksekutif yang tidak berhasil mengakses, menghubungi administrator via telepon/fax.
2.      Mengaku sebagai administrator yang perlu mendiagnosa masalah network, menghubungi end user via email/fax/surat.
3. Mengaku sebagai petugas keamanan e-commerce, menghubungi customer yang telah bertransaksi untuk mengulang kembali transaksinya di form yang disediakan olehnya.
4.      pencurian surat, password.
5.      penyuapan, kekerasan.

D. Membedakan Sumber daya internal dan Eksternal :
Memanfaatkan teknologi firewall yang memisahkan network internal dengan network eksternal dengan rule tertentu.

E. Sistem Otentikasi User :
1.       Otentifikasi user adalah proses penentuan identitas dari seseorang yang sebenarnya, hal ini diperlukan untuk menjaga keutuhan ( integrity ) dan keamanan ( security ) data, pada proses ini seseorang harus dibuktikan siapa dirinya sebelum menggunakan layanan akses.
2.       Upa ya untuk lebih mengamankan proteksi password, antara lain :
-       Salting.
Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai
sehingga mencapai panjang password tertentu.
-         One time password.
3.       Pemakai harus mengganti password secara teratur. Upaya ini membatasi peluang password telah diketahui atau dicoba-coba pemakai lain.
4.       Bentuk ekstrim pendekatan ini adalah one time password, yaitu pemakai mendapat satu buku berisi daftar password. Setiap kali pemakai login, pemakai menggunakan password berikutnya yang terdapat di daftar password.
-          Satu daftar panjang pertanyaan dan jawaban.
5.       Variasi terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberi satu daftar pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tak perlu menuliskan di kertas.
6.       Pada saat login, komputer memilih salah satu dari pertanyaan-pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan memeriksa jawaban yang diberikan.
7.       Konsep trusted guards, gateways dan firewall

Sesuai dengan namanya, pengendalian aplikasi adalah pengendalian terkait dengan aplikasi (peranti lunak) tertentu. Pengendalian aplikasi ini meliputi pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output. Kali ini, yang akan dibahas adalah pengendalian input.

Berikut disajikan pengendalian aplikasi input yang lazim diterapkan dalam suatu peranti lunak.
  1. Otorisasi. Otorisasi membatasi orang yang dapat mengakses data atau mengakses aplikasi tertentu.Otorisasi ini dapat diterapkan melalui penggunaan nama login dan pasword.
  2. Approval (persetujuan). Transaksi dapat diproses lebih lanjut, setelah adanya approval dari pihak yang berwenang.
  3. Menandai dokumen yang sudah diinput agar tidak terjadi penginputan ganda dari satu dokumen yang sama.
  4. Pengecekan format. Memastikan bahwa pengguna menginputkan data sesuai dengan tipe data yang benar. Sebagai contoh, field nama tentunya tidak boleh memuat data selain alafabet dan field tanggal mestinya tidak akan menerima inputan selain tanggal.. 
  5. Pengecekan kelengkapan user dalam menginput data. Misalkan, untuk setiap konsumen baru harus ada alamat dan nomor telpon. Oleh karena itu, jika pengguna tidak mengisi field alamat dan nomor telpon, maka penambahan user baru tersebut tidak dapat disimpan.
  6. Test reasonableness. Maksudnya, kebenaran data yang diinput dibandingkan dengan satu nilai yang wajar. Sebagai contoh, dalam satu minggu seorang karyawan, maksimum bisa lembur 18 jam (setelah mereka bekerja selama 40 jam.). Jadi, jika karyawan bagian personalia keliru menginputkan jam lembur lebih dari 18 jam, maka program dapat dibuat untuk menampilkan warning bahwa total jam lembur diluar kewajaran. Transaksi mungkin akan tetap diterima dan diproses, tetapi, komputer dapat dibuat otomatis menghasilkan exception report kepada atasan yang terkait.
  7. Validity Cek. Cek yang berguna untuk memastikan bahwa user menginputkan data yang valid. Valid dalam artian, sesuai dengan sumber data di master file. Perancang sistem dapat menggunakan listbox untuk memaksa user memilih dari alternatif yang tersedia. 
  8. Readback. Meminta konfirmasi dari pengguna untuk mengecek kembali data yang telah diinputkan. 
  9. Batch control total.  
Pengendalian Perangkat Keras
            Pengendalian perangkat keras dilakukan dengan tujuan secara khusus untuk memperkuat keandalan sistem komputer serta secara umum untuk meningkatkan kadar pengendalian sistem secara menyeluruh. Pengendalian ini pada umumnya sudah merupakan bentuk pengendalian melekat yang sudah dirancang sebelumnya oleh produsen perangkat keras komputer itu sendiri. Beberapa jenis pengendalian perangkat keras tersebu antara lain adalah dengan adanya Echo Chek, Parity Chek, danDual Arithmetic.
            Echo chek merupakan suatu mekanisme pengendalian perangkat keras untuk meyakinkan bahwa transmisi data ke sarana output telah dilakukan dengan baik oleh komputer. Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan sinyal yang dikirimkan kembali ke komputer dari peralatan output dengan data yang semula dikirim.
            Parity chek atau cek paritas merupakan bentuk pengendalian atas kebenaran karakter yang terekam ke dalam sistem komputer. Peralatan cek pritas didesain untuk menambahkan bit 1 dimana perlu pada karakter (kumpulan bit) sehingga setiap karakter terbentuk dari jumlah bit yang genap atau ganjil. Dalam cek paritas ganjil, maka semua karakter yang ada akan diganjilkan bitnya. Sedangkan pada cek paritas genap maka semua karakter yang ada akan digenapkan jumlah bitnya.
            Sedangkan pengendalian dual arithmetic dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa data telah direkam dengar benar di media akses random. Pembacaan berganda dilakukan dimana rekaman dalam pita atau media akses random tersebut dibaca dua kali untuk melakukan verifikasi penghitungan dengan menggunakan komponen pembaca yang berbeda dan hasil pembacaan selanjutnya dibandingkan.


Pengendalian Akses ke Perangkat
            Penekanan dalam pengendalian akses ke perangkat sistem adalah bahwaharus ada ketentuan yang menetapkan bahwa hanya orang-orang tertentu yang ditentukan saja yang bisa melakukan akses ke sistem baik ke perangkat keras maupun perangkat lunak. Pemakaian password dalam akses ke sistem juga merupakan hal yang sangat penting agar pemakai program diberi keterbatasan dalam mengakses file-file penting yang ada didalamnya. Penggunaan password tersebut disesuaikan dengan level atau tingkat pemakai.
Pengendalian Pengembangan Sistem
            Pengendalian pengembangan sistem mencakup pengembangan sistem dan dokumentasi dan didesain untuk menjamin bahwa sistem dikembangkan dan diselenggarakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Berbagai bentuk pengendalian pengembangan sistem yang dapat diterapkan dalam perusahaan antara lain adalah dengan diikutsertakannya pihak pemakai informasi dalam setiap kegiatan pengembangan sistem. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar produk sistem yang tengah dikembangkan itu dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
            Kemudian pengendalian pengembangan sistem harus diiringi dengan dokumentasi. Bahkan pengendalian dokumentasi akan terus berlanjut dalam tahap-tahap pelaksanaan sistem acara berkesinambungan. Dalam hal dokumentasi ini, pihak manajemen harus yakin bahwa setiap kegiatan dalam mengembangkan sebuah sistem telah disiapkan dokumentasinya dan merupakan bagian dari proses review kegiatan secara teratur dalam bentuk yang up to date untuk setiap aplikasi komputer yang dioperasikan.
Pengendalian Pengamanan Sistem
            Pengendalian pengamanan sistem, berorientasi kepada fisik sistem agar terjaga dari kerusakan-kerusakan ataupun hilang. Pengendalian ini antara lain dapat dilakukan dengan menetapkan kondisi-kondisi sebagai berikut :
  1. Membatasi akses ke lokasi sistem hanya boleh dimasuki orang-orang yang berwenang saja.
  2. Menjaga dan mengatur ruang komputer agar terjaga dari kemungkinan panas dan kelembaban yang berlebihan, bahaya kebakaran dan kondisi yang merugikan lainnya.
  3. Perlu dilakukan duplikasi (backup) terhadap file-file penting untuk menjaga kemungkinan kerusakan yang terjadi pada file asli.
  4. Jika memungkinkan, perlindungan asuransi juga perlu diberikan untuk seluruh komponen sistem.

Pengendalian Aplikasi
      Pengendalian aplikasi berkaitan dengan tugas-tugas spesifik yang dilaksanakan bagian Pengolahan Data Elektronik (PDE).
Pengendalian Input
Pengendalian input merupakan pengendalian yang mengusahakan tercapainya kecermatan dan kelengkapan data yang dimuat ke dalam central processing unit atau bagian pemrosesan data untuk diolah agar menghasilkan output yang benar.
Pengendalian Proses
Pengendalian pemrosesan pada umumnya disertakan ke dalam program-program yang berisi instruksi-instruksi proses dan dilakukan secara otomatis yang merupakan bagian dari pemrosesan data secara utuh.
Beberapa teknik dalam pengendalian proses antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Teknik Test Editing.
Test editing merupakan fungsi kontrol yang mampu melakukan test terhadap kecermatan dan kelengkapan semua informasi yang merupakan data input. Test tersebut dilakukan terhadap field-field terpilih dari data input.
2.      Teknik pengendalian file.
Pengendalian file digunakan untuk memastikan dan menjaga agar data yang diproses oleh komputer adalah file yang benar dan bahwa file tersebut juga berada dalam posisi yang benar.
3.      Teknik pengendalian manipulasi data.
Pengendalian manipulasi data dipergunakan untuk menjaga penanganan data.
            Pengendalian Output
            Hasil dari suatu pengolahan data dapat dilakukan penyimpanan dalam bentuk file pada media penyimpanan, baik pita magnetik maupun disk.
            Dokumen yang tercetak merupakan output pengolahan yang berwujud dan bisa dipakai secara langsung untuk berbagai keperluan.
Pengendalian output juga mencakup pengendalian distribusi laporan.  
Kemajuan teknologi informasi telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi maupun laporan keuangan Oleh karena itu auditor akan banyak menemukan lingkungan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas. Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan sistem teknologi informasi untuk meng-inisiasi, mencatat, memproses dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan.
Sebenarnya tidak ada perbedaan konsep audit Statement on Auditing Standar (AICPA) dan Standar Profesional Akuntan Publik (IAI) juga mengatur masalah ini. Beberapa item dalam standar audit tersebut mengatur tata cara audit dalam lingkungan sistem informasi berbasis komputer. Menurut standar pada dasarnya auditor keuangan melakukan pengujian berikut : 

  1. Uji kepatuhan terhadap prosedur yang berlaku (otorisasi, kelengkapan, keakuratan)
  2. Uji Substantif (Uji terhadap transaksi dan hasil pengolahan),
  3. Pengolahan kembali transaksi dalam prosedur pengujian kepatuhan atau substantive.
Tentunya luasnya pengujian terkait dengan resiko deteksi yang dapat diterima oleh auditor. Jenis dan luas pengujian tidak tergantung besarnya perusahaan tetapi ditentukan oleh kompleksitas lingkungan TI yang ada seperti luasnya sistem on-line yang digunakan, tipe dan signifikansi transaksi keuangan, serta sifat dokumen/database, serta program yang digunakan.
Pengaruh terbesar penggunaan teknologi informasi sebagai perangkat yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan informasi sebagai objek data diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Perubahan bentuk informasi sebagai bukti audit dari informasi yang menggunakan kertas (visual) menjadi bentuk elektronik (non visual) yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer.
  2. Perubahan bentuk bukti audit tersebut pada gilirannya juga mempengaruhi cara memperoleh bukti audit dan cara mengevaluasi bukti audit yang telah diperoleh tersebut.
  3. Volume data yang tersimpan pada sebuah perusahaan, apalagi perusahaan multinasional, misalnya telah mencapai ukuran yang sangat besar, yaitu mencapai kapasitas terra byte, bahkan mungkin penta byte.
  4. Perubahan jejak audit, yakni suatu mekanisme yang memungkinkan pelacakan kronologis suatu transaksi dari awal sampai akhir ataupun sebaliknya.
  5. Adanya perubahan struktur pengendalian internal perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pengolahan data.
Seluruh bentuk pengaruh diatas menjadikan Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai suatu keharusan bagi Kantor Akuntan Publik, apabila ingin memberikan pelayanan terbaik pada klien-kliennya, dengan pekerjaan audit yang berkualitas, tepat waktu, serta adanya efisiensi biaya dan tenaga dalam pengerjaan audit.
Secara umum, Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) adalah setiap penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. TABK/CAATT dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan perangkat dan teknik untuk mengaudit aplikasi komputer serta mengambil dan menganalisa data. Dengan kata lain TABK/CAAT merupakan perangkat dan teknik yang digunakan untuk menguji (baik secara langsung maupun tidak langsung) logika internal dari suatu aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah data.
Apabila auditor memilih menggunakan teknik audit berbantuan komputer, maka auditor dapat memilih pendekatan yang digunakannya, yaitu apakah untuk melakukan pengujian aplikasi ataukah melakukan pengujian substantif.
Apabila auditor memilih untuk melakukan pengujian aplikasi, maka ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah :

  1. Test Data

  2. Metode ini menggunakan data masukan yang telah dipersiapkan auditor dan menguji data tersebut dengan salinan (copy) dari perangkat lunak aplikasi auditan. Hasil pemrosesan data tersebut akan dibandingkan dengan ekspektasi auditor. Jika ada hasil yang tidak sesuai, mungkin ini suatu indikasi penyimpangan logika atau mekanisme pengendalian.
  3. Integrated Test Facility (ITF)

  4. Adalah suatu pendekatan teknik terotomatisasi yang memungkinkan auditor menguji alur logika dan kendali suatu aplikasi pada saat operasi normal berlangsung.
  5. Parallel Simulation (PS)

  6. Pendekatan ini mengharuskan auditor untuk membuat suatu program yang menyimulasikan fungsi utama tertentu dari aplikasi yang sedang diuji.


Sedangkan untuk melakukan pengujian substantif (misalnya detail transaksi atau saldo perkiraan), maka auditor dapat memilik teknik :

  1. Embadded Audit Module (EAM)
  2. Merupakan suatu teknik dimana satu atau lebih modul program tertentu dilekatkan di suatu aplikasi untuk mencatat secara tersendiri serangkaian transaksi yang telah ditentukan ke dalam file yang akan dibaca oleh auditor
  3. Generalized Audit Software (GAS)
  4. Adalah pendekatan yang menggunakan suatu perangkat lunak tertentu yang dimanfaatkan untuk menyeleksi, mengakses, mengorganisasikan data untuk kepentingan pengujian substantif. Pendekatan ini memungkinkan auditor untuk mengakses dan mengambil berbagai file data ke dalam komputer untuk kemudian melakukan berbagai pengujian yang diperlukan. Pendekatan ini merupakan teknik yang paling populer karena relatif lebih mudah karena tidak diperlukan kemampuan teknik komputasi yang cukup mendalam.
    Apabila dilihat dari sisi proses pengujian logika internal suatu aplikasi, maka teknik test data, ITF, PS dan EAM merupakan teknik-teknik pengujian logika internal aplikasi secara langsung sedangkan teknik GAS merupakan suatu teknik pengujian tidak langsung. GAS disebut dengan teknik pengujian tidak langsung karena lebih cenderung untuk mengambil output dari aplikasi untuk kemudian diolah kembali untuk diuji apakah output itu sesuai dengan kriteria pengujian yang ditentukan. Makalah ini khusus membahas penggunaan TABK/CAAT berbasis GAS yang biasa digunakan oleh Kantor Akuntan Publik, terutama Kantor Akuntan Publik Besar yang memang sangat membutuhkan penggunaan teknik ini untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan audit mereka.

FUNGSI GENERALIZED AUDIT SOFTWARE (GAS)

Secara umum, terdapat beberapa fungsi dari GAS, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Membuat perhitungan-perhitungan dan melakukan verifikasi atas perkalian dan penjumlahan.
  2. Memeriksa catatan untuk mengetahui kualitas, kelengkapan, konsistensi dan ketepatannya.
  3. Mengikhtisarkan atau mengurutkan data dan melakukan analisis data, berikut mengidentifikasi urutan-urutan yang hilang
  4. Memilih sampel audit secara valid.
  5. Mencetak permintaan konfirmasi.
  6. Membandingkan data yang diperoleh melalui prosedur audit lainnya dengan catatan perusahaan. Dapat pula dibandingkan data-data pada file yang terpisah.
  7. Membuat stratifikasi data.
  8. Membuat analisa-analisa statistik.
  9. Pembuatan grafik dan pivot tables.
KEUNTUNGAN AUDIT DENGAN MENGGUNAKAN GAS
Terdapat beberapa keuntungan audit menggunakan software, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Software-software GAS tersebut kebanyakan merupakan sistem yang independen dan yang digunakan adalah file dengan jenis read-only copy (hanya dapat dibaca, tapi tidak dapat diubah) sehingga dapat mencegah kerusakan data akibat pengeditan ataupun penghapusan.
  • Memberikan dokumentasi dari setiap pengujian yang dilakukan dalam software tersebut yang dapat digunakan sebagai dokumentasi pelengkap dalam kertas kerja audit.
  • Penghematan biaya dan tenaga (efisiensi) dalam audit, terutama audit pada perusahaan besar dengan sampel audit yang sangat banyak, dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat karena kebanyakan dari software-software tersebut mempunyai kemampuan unlimited dalam membaca data sumber.
  • Memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas audit, karena software-software GAS pada umumnya mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kecurangan (fraud) dengan cara mengadakan pengujian analitis, yaitu pengujian terhadap informasi finansial yang dibuat dengan mempelajari hubungan-hubungan yang masuk akal diantara data finansial dan non finansial untuk menaksir apakah keseimbangan rekening yang terjadi masuk akal atau tidak, seperti misalnya rasio, trend, dan pengujian Benford’s law.
KEKURANGAN TABK/CAATT
Sekalipun telah diuraikan diatas bahwa TABK/CAATT merupakan teknik audit modern dengan berbagai kelebihan dibandingkan dengan audit secara manual, namun tetap harus diakui bahwa audit dengan teknik ini tetap mempunyai keterbatasan. Keterbatasan tersebut diantaranya adalah tidak adanya “peluru perak” dalam mengembangkan keahlian penguasaan software-software GAS terhadap staf audit. Software-software tersebut pada umumnya harus dipelajari dalam waktu yang lama, sehingga sebuah KAP yang menginginkan staf-stafnya mahir dalam penguasaan software-software GAS ini harus “menginvestasikan” dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membekali mereka dengan serangkaian pelatihan-pelatihan penggunaan software ini. Pada beberapa kasus, pelatihan-pelatihan tersebut malah menjadi percuma karena tidak langsung dipraktekkan pada audit yang dilakukan. Hal ini karena untuk menjadi mahir, software-software ini menuntut pengembangan dan pemeliharaan keahlian secara kontinyu.

SOFTWARE GAS (GENERALIZED AUDIT SOFTWARE) YANG BIASA DIGUNAKAN KAP (KANTOR AKUNTAN PUBLIK)
ACL (AUDIT COMMAND LANGUAGE)
Apa sih ACL ? 

Pertama-tama sebaiknya kita mengenal apa itu database. Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Database dikelola oleh suatu DBMS (Database Management System) yang berfungsi mengatur dan membuat struktur data, hubungan antar file, aturan peasukan dan penggunaan data, operasi atas data, serta keamanan data. Kini seorang auditor sangat membutuhkan data dari database yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk melakukan audit dalam penggunaan data memakai komputer. Seorang auditor membutuhkan suatu software audit untuk melakukan analisa data elektronik.
Saat ini banyak sekali software audit yang beredar dipasaran seperti ACL dan lain sebagainya.
Audit Command Language (ACL) merupakan audit software khusus didesain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. Biasanya audit terhadap data keuangan/operasi hanya secara sampling, namun dengan bantuan audit audit software ini keseluruhan database dapat dianalisis sehingga audit yang dilakukan bersifat komprehensif.
ACL ini dikembangkan sejak tahun 1970an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada dan kemudian dikelola oleh ACL Services Ltd Vancoucer, Canada. Dan merupakan Pemimpin pasar dalam teknologi pengambilan data, analisis data, serta pelaporan, (hasil survey tahunan The Institute of Internal Auditors, USA, 2005).
ACL juga merupakan Tools yang paling diminati untuk dapat membantu proses analisis data secara interaktif dalam menghasilkan informasi yang tepat guna bagi keperluan pengambilan keputusan yang tepat bagi manajemen.
ACL merupakan suatu sistem berbasis windows yang bersifat ‘Graphical User Interface (GUI)’ dan sangat mudah digunakan (‘User Friendly’) untuk melakukan suatu proses analisis data serta monitoring.
ACL telah dikembangluaskan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis operasional dalam perusahaan. Diantaranya di bidang Audit untuk analisis data, pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan, dan sebagainya. Pada bidang IT untuk data migrasi, data cleansing, data matching, data integrity testing, dan sebagainya.
ACL for Windows dirancang khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users). Dengan menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada proses auditing secara manual yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.
Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data akan lebih efisien dan lebih meyakinkan. Berikut ini beberapa kemampuan ACL :

  • Mudah dalam penggunaan.
ACL for Windows, sesuai dengan namanya, adalah perangkat lunak (software) berbasis Windows, di mana sistem operasi Windows telah dikenal bersifat mudah digunakan (user friendly). Kemudahan ini ditunjukkan dengan pengguna hanya meng-click pada gambar-gambar tertentu (icon) untuk melakukan suatu pekerjaan, dan didukung pula dengan fasilitas Wizard untuk mendefinisikan data yang akan dianalisis.
  • Built-in audit dan analisis data secara fungsional.
ACL for Windows didukung dengan kemampuan analisis untuk keperluan audit/pemeriksaan seperti: analisis statistik, menghitung total, stratifikasi, sortir, index, dan lain-lain.
  • Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas.
ACL for Windows mampu menangani berbagai jenis file dengan ukuran file yang tidak terbatas. Kemampuan untuk membaca berbagai macam tipe data. ACL for Windows dapat membaca file yang berasal dari berbagai format antara lain: Flat sequential, dBase (DBF), Text (TXT), Delimited, Print, ODBC (Microsoft Access database, Oracle), Tape ( ½ inch 9 - track tapes, IBM 3480 cartridges, 8 mm tape dan 4 mm DAT).
  • Kemampuan mengekspor hasil audit
ACL mempunyai kemampuan untuk mengekspor hasil audit ke berbagai macam format data antara lain: Plain Text (TXT), dBase III (DBF), Delimit (DEL), Excel (XLS), Lotus (WKS), Word (DOC), dan WordPerfect (WP).


  • Pembuatan Laporan berkualitas tinggi.
ACL for Windows memiliki fasilitas lengkap untuk keperluan pembuatan laporan.
ACL for Windows dapat bekerja menggunakan database relasional modern, di samping tentu saja menggunakan sistem penyimpanan data secara tradisional. Pada sistem legacy, untuk membuat dan memproses data tanpa menggunakan program, sedangkan ACL for Windows memiliki kemampuan untuk mengakses data.
ACL for Windows dapat mengakses data dalam berbagai macam format dan pada berbagai macam tipe media penyimpanan. ACL for Windows mampu menguji output atas suatu aplikasi di mana data yang digunakan kurang meyakinkan, atau mungkin aplikasi tersebut tidak berjalan dengan benar. ACL for Windows dapat digunakan untuk keperluan View, Explore, dan menganalisa seluruh data serta membuat laporan atas hasil-hasilnya.
Sebelum melakukan download atas data, perlu dipersiapkan dulu datanya. Jika seluruh data ada pada file tertentu dan mempunyai format tertentu yang dapat dibaca langsung oleh ACL for Windows, maka transfer bisa langsung dilakukan dalam bentuk native state ke PC. Mungkin tidak perlu mentransfer seluruh data untuk file yang berukuran besar.
File output report dalam bentuk elektronik bisa diakses oleh ACL for Windows, karena hampir semua software komputer mampu menghasilkan laporan (report). ACL for Windows mampu membaca informasi yang disimpan dalam bentuk laporan tercetak. Aplikasi ini sangat berguna ketika Anda ingin mengakses data yang tersimpan dalam format database yang rumit.
Langkah pertama dalam memproses laporan sebagai data adalah dengan cara melakukan capture informasi ke dalam disket. Dalam kebanyakan lingkungan (environment) komputer mini dan mainframe, hal tersebut bisa langsung dilakukan, karena umumnya file akan di-spooled sebelum dicetak. Anda tidak perlu mencetak file terlebih dahulu, cukup meng-copy spool file-nya sebelum dihapus oleh sistem. Jika perlu men- download spooled report file, sekali lagi tanyakan kepada departemen komputer untuk meng-copy-kan file yang diperlukan ke disket, untuk selanjutnya dilakukan download atas file tersebut.


SOFTWARE-SOFTWARE LAIN YANG SEJENIS DENGAN ACL 
Ada banyak software-software lain yang sering digunakan oleh KAP selain ACL diantaranya adalah sebagai berikut :


1. IDEA (Interactive Data Analysis Software)
Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat rekonsiliasi, investigasi kecurangan, internal/operational audit, pemindahan file, mempersiapkan laporan manajemen dan analisis-analisis lainnya, termasuk menelusuri security log.
IDEA adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk membantu akunting dan professional keuangan meningkatkan keahlian auditing, mendeteksi kecurangan, dan memenuhi dokumen-dokumen standar. Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan cepat, menyertakan, menganalisa, mengambil sample dan mengekstrak data dari berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari sebuah file.
Didesain oleh Akuntan untuk Akuntan, IDEA menawarkan sebuah tampilan antar muka yang intuitif termasuk fungsi point dan klik, menu bantuan, toturial dan multi tampilan. Dengan kemampuan ukuran file yang tak terbatas, IDEA dapat mengakses dan menganalisa data yang berukuran besar dalam beberapa detik saja, membebaskan anda untuk menganjurkan manajemen dalam proyek tambahan dan memberikan analisa yang mendalam. Menurut survey, lebih separo dari 100 Kantor Akuntan Publik Besar di Amerika Serikat menggunakan IDEA untuk melakukan analisis data yang diperlukan pada saat melakukan audit.
IDEA adalah sebuah software audit yang dapat membaca data asli yang telah diimpor. Field baru dapat dibuat, walaupun data asli tidak pernah diubah. Tidak seperti Microsoft Access dan Microsoft Excel, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan manipulasi data yang telah diimpor yang dapat mengakibatkan kerusakan data akibat pengeditan ataupun penghapusan data.
IDEA juga bekerja secara otomatis memberikan satu macam dari masukan file control keseluruhan dan statistic, yang dapat diperiksa setiap kali file tersebut digunakan. Banyaknya fitur control memberikan jaminan penggunaan sebagai kesatuan dari data yang dianalisis. Kontrol-kontrol tersebut dapat membuat formulir yang cepat, mudah untuk menghasilkan control menyeluruh menghitung record, jumlah uang ataupun total item dari field yang diseleksi ataupun seluruh file, atau beberapa jumlah yang dipertimbangkan oleh auditor.
Penambahan pengeditan field-field dapat ditambahkan pada database untuk komentar, untuk mencocokkan item-item atau untuk mengoreksi data. Anda dapat menambahkan field virtual untuk membuktikan perhitungan-perhitungan dalam sebuah database, melakukan perhitungan-perhitungan baru dan rasio-rasio dari field-field yang ada tanpa database atau untuk mengkonversikan data dari sebuah tife menjadi tife lainnya. Field-field yang dapat diedit, berupa ruang kosong utuk memasukkan komentar atau pernyataan-pernyataan yang disertakan dengan field virtual.

Statistik dapat dihasilkan dari keseluruhan nomor dan field tanggal tanpa sebuah database. Untuk setiap field numeric, nilai-nilainya seperti nilai bersih, maksimum, minimum, dan nilai rata-rata seperti jumlah debet, kredit dan zero value item yang diberikan. Untuk setiap field tanggal, statistic memberikan informasi seperti tanggal terakhir dan harian dan analisis bulanan dari jumlah setiap transaksi-transaksi yang terjadi.

Kegunaan lain bagi kontrol audit adalah IDEA secara otomatis akan menghasilkan catatan sejarah yang merekam setiap proses yang dilaksanakan oleh auditor, menunjukkan jejak audit (audit trail) atau catatan seluruh operasi yang dilakukan pada sebuah database. Informasi ini kemudian disajikan dalam sebuah daftar yang dapat dikembangkan. Sejak catatan sejarah merekam seluruh proses yang dijalankan pada masa lalu dalam sebuah data, pengguna dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari informasi yang didapat dari data asli. Setiap pengujian atau fungsi yang dijalankan akan secara otomatis menghasilkan script/kode pemrograman, yang kemudian dapat dicopy dalam IDEAScript editor (IDEAScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang kompatibel dengan visual basic). Kode ini dberikan kepada pengguna dengan sebuah record yang dapat dicopy secara mekanis dalam kertas kerja audit.
2. APG (Audit Program Generator)
Waktu, biaya, tenaga, tanggal penyelesaian, adalah semua elemen yang harus diperhitungkan ketika sebuah tim audit membuat perencanaan audit. Langkah pertama dalam perencanaan audit tersebut akan dipersiapkan dalam sebuah daftar perencanaan audit.
APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan audit mereka. APG memungkinkan tim audit untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara pekerjaan auditor dengan keperluan klien mereka.
Daftar perencanaan audit dari APG termasuk item-item untuk menetapkan :

  • Persetujuan penerimaan tugas
  • Persetujuan personel audit terhadap perikatan audit
  • Tingkat independensi
  • Pengetahuan terhadap kesatuan usaha
  • Taksiran kemampuan audit
  • Surat Perikatan
  • Taksiran risiko audit dan tingkat materialitas
  • Taksiran risiko pengendalian
  • Tindakan-tindakan melanggar hukum
  • Tingkat kesalahan dan ketidakpatuhan
  • Prosedur analitikal
  • Strategi audit dan program audit
APG dapat membantu dalam memenuhi standar auditing, mempertimbangkan struktur pengendalian internal dalam sebuah laporan keuangan auditan. Standar auditing mengharuskan auditor mendapatkan pemahaman terhadap tiga elemen dari struktur pengendalian dan apakah kebijakan-kebijakan yang relevan, prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang mendasar telah diterapkan pada perusahaan yang diaudit.

Daftar perencanaan berfungsi sebagai sebuah kontrol untuk memastikan bahwa semua bagian struktur pengendalian internal telah diperiksa, dan ini menjadi bagian pertama dari peralatan APG mengacu kepadanya.
Untuk itu, maka pada APG disediakan sebuah form berisikan daftar pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengendalian internal pada perusahaan yang diaudit. Untuk penggunaan daftar pertanyaan tersebut secara efektif, maka auditor harus merecord tanggapan-tanggapan untuk pertanyaan-pertanyaan dan pekerjaan yang dilakukan untuk melihat bahwa prosedur-prosedur yang diidentifikasi merupakan kondisi aktual pada perusahaan yang diaudit. Dalam banyak kasus, sebuah referensi dari kertas kerja dimana sebuah hasil pemeriksaaan disimpan, akan menjadi kebutuhan penting dalam audit.
Setelah melengkapi daftar pertanyaan tersebut, berikutnya APG akan mendesain tahapan demi tahapan yang mendasari dalam pembuatan keputusan auditor seperti misalnya : taksiran risiko pengendalian pada tingkat maksimum, dan bagaimana mengurangi beberapa taksiran risiko. Dalam lembar kasus, auditor dapat mendesain pengujian-pengujian khusus dalam bagian pengendalian internal dari program untuk memberikan jaminan bahwa pengendalian dapat dipercaya untuk mengurangi risiko pengendalian dibawah tingkat maksimum sebagai fungsi aktual untuk asersi laporan keuangan tertentu.
Setelah dapat mengembangkan perencanaan untuk auditnya, keuntungan dari sebuah perikatan audit dari struktur pengendalian, dibuat sebuah taksiran risiko pengendalian, dan membuat beberapa analisis finansial pendahuluan. Berikutnya, auditor siap untuk mengerjakan pengaturan dari perencanaan audit, dan program pengujian substantive.
Program audit akan dijilid untuk setiap perikatan audit. Setiap perikatan tersebut berbeda dan meminta auditor untuk menggunakan keahlian professional mereka untuk memformulasikan tahapan-tahapan audit yang dibutuhkan untuk memberikan ukuran yang jelas, tingkat materialitas, dan tingkat objektivitas auditor sebagai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Program audit akan dijilid untuk setiap perikatan audit. Setiap perikatan tersebut berbeda dan meminta auditor untuk menggunakan keahlian professional mereka untuk memformulasikan tahapan-tahapan audit yang dibutuhkan untuk memberikan ukuran yang jelas, tingkat materialitas, dan tingkat objektivitas auditor sebagai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Hal tersebut sangat sulit dan waktu yang dikonsumsi untuk mengembangkan program audit sejak awal untuk masing-masing perikatan audit yang baru. Dan seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa APG dapat membantu pembuatan perancangan program audit sejak awal mula atau menyediakan langkah-langkah yang diusulkan untuk melakukan modifikasi terhadap kondisi-kondisi yang tertentu pada klien.
APG telah didesain untuk dimulai dengan lima asersi :
•Keberadaan atau keterjadian
•Kelengkapan
•Hak dan kewajiban
•Penilaian atau pengalokasian,
•Penyajian dan pengungkapan
Kegunaan lain dari APG adalah dapat digunakan untuk meninjau daftar pengungkapan dan tingkat kepatuhan terhadap perpajakan. Hal ini dapat membantu auditor memastikan bahwa laporan keuangan memenuhi semua unsur pengungkapan dan bahwa perusahaan klien telah mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
3. Microsoft Excel
Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan Publik dalam melakukan audit berbantuan komputer adalah dengan menggunakan Microsoft Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet yang paling populer saat ini.
Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/formula-formula yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan sebagai software GAS.
Dengan memilih menggunakan Microsoft Excel sebagai GAS, maka berarti Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan telah melakukan efisiensi biaya. Hal ini karena Microsoft Excel adalah program aplikasi yang cukup populer, yang dapat dipastikan ada pada setiap PC, terlepas dari apakah software tersebut asli atau bajakan.
Cara kerja audit berbantuan komputer dengan Microsoft Excel sebenarnya hampir sama dengan software GAS yang lain, yaitu setelah file data diimpor atau disalin, maka selanjutnya dapat dilakukan pengolahan/manipulasi data sesuai keperluan audit yang dilakukan, tentunya dengan menginputkan formula-formula yang diperlukan.
Sekalipun demikian, tetap harus diakui bahwa penggunaan Microsoft Excel untuk audit tetap memiliki kekurangan dibandingkan dengan paket software yang memang dikhususkan untuk audit. Hal ini karena file yang telah diimpor atau disalin bukanlah jenis file read only sehingga sangat rentan kesalahan yang diakibatkan kesalahan pengetikan dan pengeditan yang dilakukan. Keterbatasan lainnya adalah keterbatasannya dalam mengenali dan membaca file sumber data, jika dibandingkan dengan program seperti ACL dan IDEA yang mempunyai kemampuan membaca file dalam banyak tife/ekstensi.
4. AUDIT-Easy
Adalah software yang digunakan untuk mengembangkan dan melakukan audit kepatuhan internal dan eksternal.
5. EZ-R Stats
Adalah software audit dengan beberapa kegunaan sebagai berikut :
•Mengidentifikasi duplikasi, selisih-selisih, jumlah populasi, klasifikasi dan stratifikasi data, univariate statistik, menentukan ukuran sample, persentil/quartile, histogram, dan lainnya.
•Menentukan prosedur-prosedur seperti misalnya test Hukum Benford (Benford’s Law) besaran nilai kumulatif moneter sampling, interval sampling,cross tabulasi,
•Dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian statistik seperti Chi Square, pemeriksaan nomor kartu kredit, penyusunan nomor keatas dan kebawah.
•Menghasilkan grafik – histogram, garis trend, grafik pareto, dan lain-lain
6. QSAQ
Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan mengadakan internal audit, penilaian, pengujian dan pemeriksaan. Software ini didesain untuk mengorganisasikan, melangsungkan, mendokumentasikan, dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal audit.
7. Random Audit Assistant
Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari batasan audit yang telah ditetapkan.
8. RAT-STATS
Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor dalam menetapkan sample audit secara acak dan mengevaluasi hasilnya.
9. Auto Audit
Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi. Software ini memungkinkan departemen audit untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam satu database. Dengan fasilitas untuk menaksir risiko, perencanaan, penjadwalan, kertas kerja, dan lainnya, maka menggunakan software ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengelola sebuah departemen audit.
10. GRC on Demand
Adalah software dengan kegunaan untuk manajemen pengendalian keuangan, otomatisasi audit, risiko manajemen, teknologi informasi pemerintahan.
Ada banyak universitas yang menggunakan ACL dalam kurikulum maupun silabus mata kuliahnya, diantaranya adalah Jurusan Akuntansi FE Unair dan STIE Perbanas Surabaya untuk matakuliah Pengauditan PDE (Kalau di kampus Perbanas disebut EDP Auditing), mata kuliah Audit Sistem Informasi pada Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Petra. Dengan dimasukkannya ACL dalam kurikulum maupun silabus mata kuliah, maka akan sangat membantu dalam hal pembelajaran software ACL tersebut, sehingga mahasiswa yang mempelajarinya akan lebih gampang dalam memahaminya, sehingga apabila mereka terjun ke dunia kerja, bekerja sebagai auditor, maka mereka pun akan lebih gampang mengaplikasikan ilmunya tanpa perlu kursus ataupun mengikuti training (pelatihan) software ACL tersebut.
Jadi, dengan adanya software-software audit ini maka beban seorang auditor pun akan berkurang, software-software tersebut akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas audit secara lebih terfokus, cepat, efisien, efektif, dan murah dengan lingkup yang lebih luas dan analisis mendalam. Indikasi penyimpangan dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan dengan beraneka ragam analisis menggunakan software-software tersebut sehingga auditor dapat menemukan lebih banyak penyimpangan dan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan pembuktian.
Dan bagi pihak manajemen, termasuk profesi akunting dan keuangan, software-software audit, dalam hal ini ACL, dapat membantu mereka dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian pengendalian yang telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan fleksibel.

Tulisan lainnya tentang CAATs, coba anda download ini Computer Assisted Audit Techniques dan ini IS Audit - CAATs. Ato bagi temen-temen yang masih penasaran lihat saja di www.acl.com
Untuk softwarenya, ACL versi 7 - dapat anda download di sini. Untuk menjalankannya, silakan unzip dan jangan lupa saat unzip passwordnya www.theakuntan.com kemudian dari folder hasil unzip klik 2 kali file ACL for Windows 7.
Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

LATEST POSTS

  • George Herbert Mead Book Of "MIND, SELF AND SOCIETY"
     George Herbert Mead George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachussetts, Amerika pada tanggal 27 Februari 1863. Dia merupakan anak...
  • Berorganisasi Dengan Prinsip 46
    Di sini saya akan menjelaskan bagaimana sebuah organisasi berjalan dengan Prinsip kerja 46, dengan 4 Nilai Budaya dan 6 Nilai Perilak...
  • Review Jurnal
    Review Jurnal Judul PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI &   TEKNOLOGI INFORMASI (SI/TI): STUDI KAS...
  • Puitis dikit ahh..
    Senyum bulan datang berseri Sambut malam dengan semangat hati Kuberikan waktu tuk tuntut ilmu pasti Gunadarma transit kemajuan teknol...
  • Pewarisan Sifat Pada Java ( Inheritance )
    Java inheritance (warisan) adalah suatu hubungan antara superclass dan subclass-nya (atau bisa dikatakan hubungan antara induk class dan ana...
  • Pengaruh Walisongo Di Indonesia
                      Wali Songo adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Mereka tinggal di pantai u...
  • Masalah Sosial
    Berbagai Masalah Sosial Yang Terjadi Disekitar Kita Permasalahan Sosial Dalam Lingkup Individu,Keluarga & Masyarakat Masalah Pemu...
  • Class Diagram
    Mendeklarasikan Class Diagram : Class Diagram Dari Class Diagram di atas saya akan mendreklarasikan isi dalam class class tersebut, c...
  • Pengendalian Jaringan Komputer
    Bentuk Pengendalian Terhadap Keamanan Jaringan Komputer 1.       Membatasi Akses ke Jaringan -          Membuat tingkatan akses -    ...
  • My Fav Apps
    Of the many messenger apps I really like the Discord app for mobility in game play, In that application we will provide some sort of conven...

Categories

  • Computer
  • Edukasi
  • Game
  • Hacking
  • Internet

Instagram

Blog Archive

  • ►  2018 (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2017 (7)
    • ▼  Oktober (7)
      • Pengendalian Internal Personil
      • Pengendalian Jaringan Komputer
      • Pengendalian Perangkat Lunak
      • Pengendalian Perangkat Keras
      • Teknologi Audit Sistem Informasi
      • Audit Sistem Dalam Organisasi
      • Audit Sistem Informasi
  • ►  2016 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2014 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2013 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2012 (5)
    • ►  November (5)
Copy Right © Slamet Ferianto. Diberdayakan oleh Blogger.

About me

Labels

  • Computer
  • Edukasi
  • Game
  • Hacking
  • Internet

Flickr Images

Like us on Facebook

Anggota

Popular Posts

  • George Herbert Mead Book Of "MIND, SELF AND SOCIETY"
     George Herbert Mead George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachussetts, Amerika pada tanggal 27 Februari 1863. Dia merupakan anak...
  • Berorganisasi Dengan Prinsip 46
    Di sini saya akan menjelaskan bagaimana sebuah organisasi berjalan dengan Prinsip kerja 46, dengan 4 Nilai Budaya dan 6 Nilai Perilak...
  • Review Jurnal
    Review Jurnal Judul PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI &   TEKNOLOGI INFORMASI (SI/TI): STUDI KAS...
  • Puitis dikit ahh..
    Senyum bulan datang berseri Sambut malam dengan semangat hati Kuberikan waktu tuk tuntut ilmu pasti Gunadarma transit kemajuan teknol...
  • Pewarisan Sifat Pada Java ( Inheritance )
    Java inheritance (warisan) adalah suatu hubungan antara superclass dan subclass-nya (atau bisa dikatakan hubungan antara induk class dan ana...
  • Pengaruh Walisongo Di Indonesia
                      Wali Songo adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Mereka tinggal di pantai u...
  • Masalah Sosial
    Berbagai Masalah Sosial Yang Terjadi Disekitar Kita Permasalahan Sosial Dalam Lingkup Individu,Keluarga & Masyarakat Masalah Pemu...
  • Class Diagram
    Mendeklarasikan Class Diagram : Class Diagram Dari Class Diagram di atas saya akan mendreklarasikan isi dalam class class tersebut, c...
  • Pengendalian Jaringan Komputer
    Bentuk Pengendalian Terhadap Keamanan Jaringan Komputer 1.       Membatasi Akses ke Jaringan -          Membuat tingkatan akses -    ...
  • My Fav Apps
    Of the many messenger apps I really like the Discord app for mobility in game play, In that application we will provide some sort of conven...

Latest Posts

  • Class Diagram
    Mendeklarasikan Class Diagram : Class Diagram Dari Class Diagram di atas saya akan mendreklarasikan isi dalam class class tersebut, c...
  • My Fav Apps
    Of the many messenger apps I really like the Discord app for mobility in game play, In that application we will provide some sort of conven...

Flickr

Slamet Ferianto

Buat Lencana Anda

About

Copyright 2014 Slamet Ferianto.
Blogger Templates | Designed By OddThemes