Slamet Ferianto

Personal Blog

  • Home
  • Download
  • Premium Version
  • Custom Theme
  • Contact
    • download templates
    • Link 2
    • Link 3
Home Archive for Januari 2015
Senyum bulan datang berseri
Sambut malam dengan semangat hati
Kuberikan waktu tuk tuntut ilmu pasti
Gunadarma transit kemajuan teknologi

Begitu pesat kemajuan teknologi
Bagaikan air mengalir tanpa henti
Berharap cipratan ilmu teknologi
Tuk menggapai mimpi-mimpi

Harumkan nama negeri
Ciptakan manusia berprestasi
Berikan ilmu tanpa henti
Sampai waktu melewati batas pasti

 George Herbert Mead


George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachussetts, Amerika pada tanggal 27 Februari 1863. Dia merupakan anak dari seorang pendeta. Ayahnya bernama Hiram Mead. Selain sebagai pendeta, ayah Mead juga merupakan pengajar di seminar teologi di Oberlin, Ohio. Ibu Mead yang bernama Elizabeth Storrs Billings merupakan pengajar di Oberlin College selama dua tahun kemudian menjadi presiden di Mount Holyoke College selama sepuluh tahun.

Pada saat George Herbert Mead berusia 7 tahun, dia masuk ke Fakultas Teologi di Oberlin Collage di Ohio dan selesai pada tahu 1883. Setelah lulus dari Oberlin pada usianya yang ke 20 tahun, Mead mengajar pada sebuah sekolah namun hanya bertahan sebentar karena di sekolah tersebut siswanya suka memberontak dan berbuat gaduh. Pada dasarnya tidak ada keinginan belajar dari para siswanya. Setelah itu dia menjadi pekerja survei yang menyusun batasan jalan raya sepanjang 1100 mil dari Mannesota ke Saskatchewan selama tiga tahun.

Mead masuk ke Harvard University selama satu tahun untuk mengkaji filsafat dan psikologi beserta bahasa Latin, Yunani, dan subyek lainnya. Mead tertarik pada filsafat romantik dan idealistik milik Hegel. Oleh karena itu dia pergi ke Jerman selama tiga tahun sebagai murid filsafat dan psikologi di Leipzig dan Berlin. Dalam prosesnya menuntut ilmu inilah Mead lebih tertarik pada psikologi ketimbang filsafat. Tahun 1891, Mead kembali ke AS dan mengajar di Universitas Michigan selama tiga tahun. Dan pada tahun 1894, ia bergabung dengan Departemen Filosofi di Universitas Chicago dan tetap di sana hingga meninggal pada tahun 1931.

Dalam hidupnya, Mead tidak pernah mengeluarkan atau menulis buku. Setelah dia meninggal, para mahasiswa Mead seperti Herbert Blumer dan William I. Thomas mengeluarkan buku tentang pemikiran Mead. Buku itu merupakan rangkuman pelajaran yang pernah Mead ajarkan kepada para mahasiswanya. Ini merupakan hasil pemikiran Mead yang didokumentasikan dari catatan para mahasiswanya. Oleh sebab itu buku tentang teori Mead dianggap kurang sistematis.

Sedikit mengulas, teori yang diusung George Herbert Mead adalah interaksionalisme simbolik di mana dari teori tersebut terdapat tiga konsep yang sangat terkenal yaitu mind, self, and society.

A. Mind


Mind identik dengan simbol. Sebelum kita membahas apa itu mind, alangkah baiknya bila kita tahu terlebih dahulu apa itu simbol. Simbol mewakili apa pun yang individu setujui. Sesuatu akan dianggap sebagai simbol jika ada sesuatu yang lain yang terdapat di dalamnya. Sesuatu yang memiliki satu makna saja atau tanpa melalui proses interpretasi, maka belum bisa disebut dengan simbol. Contohnya adalah bunga. Jika hanya bunga saja belum termasuk simbol. Namun jika konteksnya bunga desa atau bunga bank, maka itu dapat disebut dengan simbol. Simbol bersifat luas. Bisa meliputi apapun. Namun pada dasarnya simbol dibagi menjadi dua yaitu gerak-gerik (gesture) dan visual (bahasa).

Menurut Mead, mind bukanlah suatu benda melainkan suatu proses sosial. Mind atau yang biasa dianggap sebagai akal budi identik dengan penggunaan simbol-simbol. Mind inilah yang membedakan antara manusia dengan hewan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa mind itu merupakan penerapan atau identik dengan simbol-simbol di mana simbol sendiri ada dua jenis yaitu gerak-gerik dan bahasa.

Mengapa mind dikatakan membedakan manusia dengan hewan? Karena mind melalui proses berfikir. Contoh, kucing menggerang dengan menaikkan ekor dan mengeluarkan taringnya kepada kucing lain yang ingin merebut makananya. Hal ini tidak bisa dikatakan sebagai simbol karena gerangan yang dilakukan kucing adalah insting. Tidak terpikirkan oleh kucing itu bahwa jika dia menggerang dan menaikkan ekornya itu si kucing menyampaikan pesan “Jangan ambil makanan saya atau saya akan marah”. Yang berjalan dikalangan hewan itu tadi hanya insting untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Berbeda jika dengan manusia. Saat ada dua orang laki-laki di pinggir jalan sedang mengepalkan tangan kearah lawannya yang bisa diartikan sebagai bentuk tantangan yang akan membuat lawan berinteraksinya melakukan respon seperti mengejar atau menghajarnya. Kepalan tangan dalam kasus di atas merupakan simbol gerak-gerik yang memiliki makna amarah atau tantangan.  Inilah yang dimaksudkan mind membedakan antara hewan dan manusia. Jika hewan hanya sebatas insting sedangkan manusia melalui proses penangkapan simbol dan mencernanya untuk kemudian direspon.

Selain gesture, Mead memaparkan tentang simbol bahasa. Contoh untuk simbol bahasa adalah pada suatu pagi di sebuah jalan ada seseorang yang ingin menyeberang jalan. Dari arah berbeda melajulah truk dengan kecepatan tinggi. Orang di sekitarnya ada yang meneriakinya “Awas!!! Ada truk dengan kecepatan tinggi dari Selatan” atau dapat juga jika orang itu sendiri yang melihat truk melaju kencang dari arah Selatan lalu dia mengatakan pada dirinya sendiri “Lebih baik aku mempercepat jalanku karena ada truk yang melaju kencang dari arah Selatan”. Kemampuan seseorang dalam menggunakan simbol bahasa memungkinkan dia dapat melihat dirinya melalui prespektif orang lain.

Bagi Mead, simbol bahasa sangat berarti karena tiap individu akan dapat mendengar dirinya tanpa mengetahui gestur yang dia lakukan. Yang kita katakan akan dapat mempengaruhi diri kita sendiri ataupun orang lain. Misalnya, dalam sebuah ruangan terdapat tiga orang. Sebut saja mereka A, B, dan C. Saat A mengatakan sesuatu namun tidak ada respon, dia mulai merasakan ketiadaan respon itu sehingga dia mencoba menjelaskan ulang apa yang dia maksud ketemannya. Di sini A bisa membaca dirinya melalui respon orang di sekitarnya. Begitupun ketika B merespon untuk bertanya maksud dari ucapan si A.

Menggunakan simbol bahasa berarti mengharuskan kita untuk mengetahui atau memiliki bahasa yang sama. Mengapa demikian? Karena simbol identik dengan respon yang sama. Contoh, “Buang kertas itu ke ujung Barat kelas!” Orang yang mendengarkan instruksi itu akan membuangnya ke tempat yang sama.

Namun mind memiliki fleksibilitas dari pemikiran. Maksudnya adalah ketika simbol tidak dapat dimengerti oleh lawan bicara, pasti lawan bicara akan mencoba menerka-nerka apa yang dimaksudkan dalam pembicaraan itu sehingga tetap ada interaksi walaupun mungkin respon yang akan dilakukan akan sedikit terhambat.

Konsep tentang mind sangat penting bagi Mead karena tiap perbuatan yang kita lakukan akan memiliki arti jika mind kita dapat kita tempatkan dalam diri orang lain. Hal ini akan membuat kita mudah untuk menafsirkan pikiran dengan tepat.

B. Self


Self memiliki sifat dinamis. Self berada di luar diri individu namun tetap berinteraksi dengan dunia luar. Self sendiri dibagi menjadi tiga macam yaitu:

1. Play stage (tahap bermain)

Tahap ini merupakan tahap awal di mana anak mulai melakukan imitasi peran orang-orang yang ada di sekitarnya. Misalnya anak perempuan mengambil peran dalam bermain menjadi seorang ibu. Begitupun dengan anak laki-laki yang mengambil peran untuk menjadi seorang  ayah. Dalam tahap ini kadang juga anak meniru peran lain dalam bermainnya. Seperti pura-pura jadi guru, dokter, perawat, polisi, dan lain sebagainya.

Dalam tahap ini anak belajar bertingkah laku sesuai dengan harapan orang lain dalam status tertentu. Walau pada tahap ini masih merupakan tahap bermain di mana anak belum benar-benar memiliki peran yang harus dia pertanggungjawabkan.

2. Game stage (tahap pertandingan)

Pada tahap ini anak mulai memiliki statusnya dan mulai memikirkan status orang lain. Contonya adalah seorang anak yang dalam regu sepak bolanya berperan menjadi penjaga gawang. Dia sudah memiliki tanggung jawab atas perannya dalam regu ini sehingga dia harus menjaga gawangnya dengan serius. Namun di sisi lain dia juga harus mengerti posisi anggota satu regunya. Dia harus tahu posisi teman-temannya saat itu untuk mencapai tujuan mereka bersama yaitu kemenangan. Tidak bisa ketika musuh mendekat si penjaga gawang takut dan meminta sayap kanan untuk menggantikannya sebagai penjaga gawang. Karena di sini peran sudah di bagi dan tentu dengan pembagian peran tersebut akan menimbulkan pembagian kerja atau tugas. Contoh lain adalah saat dia menjadi penyerang. Dia sadar betul perannya apa dan tugasnya apa. Namun dia juga harus tahu peran dan tugas teman-teman satu regunya. Misalkan, dia tidak boleh mengoper bola jika teman sedang diawasi ketat atau saat berada dibatas off side.

Dalam tahap ini anak belajar melihat orang banyak dan sesuatu yang impersonal yaitu aturan dan norma yang berlaku di sana. Di sini anak dituntut untuk memahami peran dirinya sendiri dan peran orang lain.

3. Generalized other

Generalized other merupakan harapan-harapan, standar umum, kebiasaan yang berlaku pada tempat tersebut.

Generalized other yang menerangkan the general cultural norms and values shared by us and others that we use as a point of refrence in evaluating ourselves. (Rachmad K. Dwi Susilo: 2008: 73)

Dalam tahap ini anak dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Contohnya, di daerah A anak perempuan sudah terbiasa dengan mencuci piring dan menyapu halaman karena dalam masyarakat itu terdapat generalized other yang menyatakan bahwa membatu orang tua itu baik. Dalam tahap ini anak diajarkan untuk belajar norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Jika kita membicarakan masalah konsep G H Mead tentang self, maka tidak akan lepas dari diskusi Mead tentang “I” and “me”. Jika kita lihat secara sepintas bisa kita lihat bahwa keduanya memiliki arti yang sama yaitu saya. Namun dalam diskusinya, Mead membedakan antara keduanya di mana jika kita mempelajari diri kita sebagai obyek, maka itu disebut dengan “me”. Sedangkan jika kita mempelajari diri kita sebagai subyek maka itulah “I”.

“I” lebih bersifat spontan, kreatif, tidak terorganisir, tidak terencanakan, tidak teramalkan, tidak dapat diperhitungkan. Sedangkan “me” merupakan tindakan yang dilakukan atas perhitungan atau pemikiran sebelumnya. Kesadaran “me” muncul setelah kita mengambil peran. Misalnya setelah kita membuang kulit pisang tidak pada tempatnya kemudian setelah melakukan itu baru berfikir apakah akan membahayakan orang atau tidak. Maka dari itu “me” merupakan kontrol sosial.

“I” and “me” tidak bisa seimbang satu dengan yang lain. Kebanyakan orang cenderung membuat salah satu dari keduanya untuk mendominasi dalam hidup mereka. Contohnya adalah seniman yang lebih mengembangkan “I” daripada “me”. Hal ini dikarenakan bagi seniman terkadang aturan itu membatasi kreatifitas. Sehingga dia tidak mau menerima “me” bahkan memberontak “me” karena jika dia mengikuti “me” akan ada norma atau aturan yang membatasinya. Begitupun tokoh agama yang lebih memilih mengembangkan “me” daripada “I” karena menurutnya aturan agamalah yang akan membahagiakan hidupnya. Terlebih aturan agama telah berbaur dengan masyarakat.

C. Society


Untuk masalah masyarakat atau society dalam buku yang saya baca, Mead tidak begitu mengembangkannya. Mead hanya melihat masyarakat secara kecil dan menganggap lembaga organisasi hanyalah merupakan respon yang biasa saja atas tingkah laku masyarakat. Mead hanya menyatakan bahwa masyarakat ada sebelum ada individu dan proses mental atau proses  berfikir terbentuk dari masyarakat. Jadi, bagi Mead pola interaksi dan institusi sosial itu hanya merupakan respon yang biasa terjadi dalam masyarakat.

Jadi, pada dasarnya Teori Interasionisme Simbolik adalah sebuah teori yang mempunyai inti bahwa manusia bertindak berdasarkan atas makna-makna, di mana makna tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain, serta makna-makna itu terus berkembang dan disempurnakan pada saat interaksi itu berlangsung.


Berbagai Masalah Sosial Yang Terjadi Disekitar Kita

  1. Permasalahan Sosial Dalam Lingkup Individu,Keluarga & Masyarakat
  2. Masalah Pemuda Dan Sosialisasi
  3. Negara Dan Warga Negara
  4. Masalah Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan
  5. Masalah Pertentangan Sosial
Berikut Sebagai Penjabaranya :

A. Pemasalahan sosial dalam lingkup Individu,Keluarga & Masyarakat


        Bahwa sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi.

Masalah sosial adalah sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual.

a. Permasalahan Dalam Ruang Lingkup Individu
      Diagnosis masalah menempatkan individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis tersebut lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis maupun proses sosialisasinya.
Masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu. Ketika kamu lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, dijauhi teman-taman, dan sakit kamu sedang menghadapi masalah pribadi. Orang lain tidak akan dirugikan oleh masalah kamu ini.
Manusia tidak bisa hidup seorang diri. Sejak bayi sampai tua manusia membutuhkan orang lain. Untuk bisa makan, berbicara, berjalan, membaca, dan menulis kita diajari orang lain. Ini artinya manusia selalu hidup bersama atau dalam masyarakat. Masalah pribadi bisa dipecahkan sendiri oleh orang bersangkutan.

b. Permasalahan Dalam Ruang Lingkup Keluarga
       Keluarga merupakan asal dasar permulaan hidup manusia, karenanya bila terjadi masalah dalam keluarga tentunya akan mempengaruhi keadaan sosial dari anggota keluaganya. contoh dari masalah-masalah sosial terjadi dalam keluarga antara lain:

1. Permasalahan perceraian orang tua
        Permasalahan perceraian orang tua merupakan salah satu masalah sosial dalam keluarga yang cukup banyak terjadi di lingkungan kita saat ini. Masalah ini akan lebih menekan keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga. Anak yang ayah dan ibunya berpisah biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak menjadi susah dikendalikan, alhasil anak-anak dari keluaga tersebut akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya.

2. Permasalahan Perekonomian
        Masalah Perekonomian merupakan salah satu faktor yang memicu masalah sosial dalam keluarga. Keadaan ekonomi yang kurang menentu kadang membuat seluruh anggota keluarga tersebut  bertindak secara tidak rasional dan menghilangkan nilai moralnya.

3. Permasalahan Harmonisasi keluarga
        Harmonisasi Keluarga merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak betah berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya sendiri. Sehingga keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar rumah. permasalahan sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan psikis anggota keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa tertekan dan merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya.
Dari beberapa permasalahan yang dibahas ada beberapa faktor yang cukup membuat masalah sosial dalam keluarga yaitu faktor moral, prinsip, keyakinan, dan sosialisasi. Oleh sebab itu keluarga harus menanamkan moral, prinsip, keyakinan, dan sosialisasi semenjak dini sehingga sudah tertanam kuat dalam masing-masing anggota keluarga.

c. Permasalahan Dalam Ruang Lingkup Masyarakat

1. Masalah-masalah kependudukan
Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.

2. Tindak Kejahatan
Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di kota besar. Di desa pun sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang mencuri ternak, hasil pertanian, hasil hutan, dan sebagainya.

3. Masalah Sampah
Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik. Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah. Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak muntaber, penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan.

4. Pencemaran Lingkungan
Ada pencemaran air dan pencemaran udara. Contoh pencemaran air perairan bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian. Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-pabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari.

5. Kebakaran
Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah rumah terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain kompor meledak atau korsleting listrik. Karena itu, masyarakat harus sangat hati-hati dengan dua hal ini. Kebakaran pemukiman kumuh dan padat penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang mudah terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit sehingga sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.



B. Masalah pemuda dan sosialisasi



A. Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:

  1. Kemurnian idealismenya
  2. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
  3. Semangat pengabdiannya
  4. Sepontanitas dan dinamikanya
  5. Inovasi dan kreativitasnya
  6. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
  7. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
  8. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.


B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.

a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi. 

b) Media Sosialisasi
  • Orang tua dan keluarga
  • Sekolah
  • Masyarakat
  • Teman bermain
  • Media Massa.

c) Tujuan Pokok Sosialisasi
  • Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
  • Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
  • Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
  • Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

C. Negara dan Warga Negara


a. Negara
  Negara adalah suatu daerah atau wilayah dimana terdapat pemerintahan mengatur ekonomi, politik, social, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Didalam suatu Negara minimal terdapat unsur-unsur nagara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pangakuan dari Negara lain.

b. Warga Negara     
   Warga Negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur Negara. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atu kawula Negara. AS Hikam mendefinisikan bahwa warga Negara yang merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komonitas yang membentuk Negara itu sendiri. Istilah ini menurutnya lebih baik ketimbang istilah kawula Negara.
            
  Warga Negara menurut Pasal 26 ayat (1) ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
       
   Warga Negara dari suatu Negara berarti anggota dari Negara itu merupakan pendukung dan penanggung jawab terhadap kemajuan dan kemunduran suatu Negara. Oleh sebab itu, seseorang atau menjadi anggota atau warga suatu Negara haruslah ditentukan oleh undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum Negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga Negara, terlebih dahulu Negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28 E ayat (1) UUD 1945

Permasalahan-Permasalahan :
    Ketidak stabilan politik di pusat juga berpengaruh terhadap isu-isu yang ada di daerah. Hal ini disebabkan daerah tidak terpikirkan oleh pemerintah pusat, pembangunan yang tidak merata membuat pemerintah daerah merasa “dianaktirikan” sehingga menimbulkan gejolak di daerah dengan isu-isu separatisme. Kasus-kasus seperti ini sudah sering terjadi di wilayah-wilayah Indonesia, seperti di Nangro Aceh Dasussalam dengan Organisasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), di Papua dengan organisasi Gerakan Papua Merdeka, dan lain sebagainya. Lahirnya gerakan-gerakan separatis ini merupakan ketidakpercayaan masyarakat daerah terhadap pemerintah pusat.
    Indikasi ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dapat dilihat juga dari lahirnya ormas-ormas yang sering melakukan main hakim sendiri. Ormas ini merupakan wujud ketidakpercayaan masyarakat akan pemerintah. Pemerintah dianggap tidak bisa mengakomodasi kepentingan atau keamanan mereka sehingga mereka membentuk organisasi yang dianggap dapat menyalurkan aspirasi mereka. Organisasi seperi Forum Pembela Islam (FPI), Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rembuk (FBR), dan Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI) adalah usaha mereka mempertahankan kepentingan golongan mereka. Keberadaan organisasi ini juga dapat dianggap “negara dalam negara”. Karena mereka melakukan tindakan yang sering tidak sesuai dengan prosedur hukum di negeri ini.

C. Masalah Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

  •   TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1.       Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2.      Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya    berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam. Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

  • PERBEDAAN SISTEM PELAPISAN DALAM MASYARAKAT
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:
a)    Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan

Ada beberapa pendapat menurut para ahli mengenai strafukasi sosial diantaranya menurut Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam sistem sosial didalam hal perbedaan hak, pengaruh dan kekuasaan”.
Masyarakat yang berstatifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapiasan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.

  •   Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno. Didalam organisasi masyarakat primitif pun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan   hak dan kewajiban.
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum.
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.

  •   TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

  •   KESAMAAN DERAJAT DAN PERSAMAAN HAK
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanya kesamaan derajat antar rakyatnya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal :
1. Pasal 27
       - ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara 
         yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
       - ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan 
         yang layak bagi kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan 
    pikiran lisan dan tulisan.
3.  Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh   negara
4.  Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

KESIMPULAN

Masyarkat terbentuk dari individu-individu yang memiliki latar belakang sehingga membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri atas kelompok-kelompok sosial. oleh karena itu, dengan adanya masyarakt yang heterogen dengan berbagai macam pola tingkah laku dan cara hidup maka terbentuklah pelapisan sosial dan nantinya mengacu pada kesamaan derajat.

D. Masalah Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

  1.      Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Masyarakat Pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat antarsesama warga desa.Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya di luar batas wilayahnya.Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
          2. Masyarakat Perkotaan
    Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb

E. Masalah Pertentangan Sosial

Menurut beberapa penelitian, pertentangan sosial sering kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat. Dikarenakan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya. Misalnya saja tawuran, perilaku tersebut sangat sering terjadi dikalangin pelajar maupun warga masyarakat. Biasanya didasari oleh perbedaan kepentingan dan keinginan individu atau kelompok untuk menguasai hal-hal tertentu.

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu :
Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik

Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan

Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Sebagai makhluk sosial pastinya kita saling membutuhkan satu sama lainnya. Mulai itu dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan lingkup yang terbesar masyarakat. Meskipun kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, namun sering kali juga terjadi pertentangan sosial. Dimana pertentangan sosial disini adalah disebabkan karena adanya koflik-konflik antar dua orang atau lebih (masyarakat).
Konflik juga bisa disebut dengan perbedaan pendapat, merupakan pokok permasalahan terjadinya suatu pertentangan sosial. Karena tanpa adanya konflik tidak akan pernah terjadi pertentangan.








        Situs Jejaring Sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. [10] Hubungan antara perangkat mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah menjadi standar dalam komunikasi digital. Awal mula situs jejaring sosial ini muncul pada tahun 1997 dengan beberapa situs yang lahir berbasiskan kepercayaan setelah itu kejayaan situs jejaring sosial mulai diminati mulai dari tahun 2000-an serta 2004 muncul situs pertemanan bernama Friendster lanjut ke tahun-tahun berikutnya tahun 2005 dan seterusnya muncul situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain. Zaman semakin canggih karena teknologi yang selalu diperbaharui, segala sesuatu saat ini lebih mudah dilakukan. Selain dampak positif banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari jejaring sosial.

Saat ini perkembangan aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter dll,mengalami perkembangan yang sangat pesat baik di kalangan remaja maupun anak-anak.Sebagai aplikasi media sosial hal ini tentu saja membawa banyak dampak baru dalam perkembangan remaja dan anak-anak, baik dampak negatif maupun positif. Dampak positif media sosial dalam perkembangan IT sebenarnya membawa banyak keuntungan, misalnya saja memudahkan dalam hal komunikasi, mencari dan mengakses informasi.Namun di selain itu hal ini juga membawa hal negatif bagi para anak-anak dan remaja yangsalah dalam penggunaan fungsinya tersebut.Dalam hal ini kita sebagai pengguna media sosialharus lebih jeli dalam hal menggunakan fungsi dari media sosial tersebut.


Facebook, twitter dan situs jejaring sosial yang lainnya saat ini merupakan aplikasi teknologi yang sedang digemari kalangan remaja termasuk juga anak-anak. Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan baik secara kekerabatan maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan, lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi remaja untuk memilikinya.
Dengan adanya hal tersebut situs jejaring sosial ini mengakibatkan dampak yang positif maupun negatif. Dampak positif dari jejaring sosial diantaranya sebagai sarana untuk mempromosikan iklan yang belakangan ini disebut dengan jual beli online, ada juga yang membuat grup atau komunitas untuk bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan. Selain itu jejaring sosial juga dapat mempertemukan tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus.
Dampak negatif jejaring sosial bagi remaja dan anak-anak adalah dengan situs jejaring sosial yang mereka akan merasa kecanduan dan tidak mengenal waktu karena mereka harus update terhadap situs jejaring sosial yang mereka miliki. Belakangan ini marak kasus penculikan terhadap gadis remaja setelah berkenalan lewat jejaring sosial, ada pula yang melarikan diri atau kabur dari rumah setelah berkomunikasi dengan teman jejaring sosialnya. Dampak negatif situs jejaring sosial juga nampak dalam perubahan sikap yang ditunjukan setelah remaja tersebut kecanduan jejaring sosial diantaranya mereka menjadi malas karena terlalu asyik dengan jejaring sosial mereka, mereka juga lupa akan kewajiban mereka sebagai pelajar. Selain itu mereka juga akan bersikap egois, tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena waktu yang mereka miliki dihabiskan untuk internet.
 




Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir – akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus mengenai jejaring social atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Dunia telah berubah dan akan terus berubah, jarak antar daerah bahkan antar Negara telah semakin dekat. Beberapa puluh tahun lalu kita sempat takjub dengan televisi yang bisa membagi informasi gambar bergerak ke seluruh pelosok negeri. Kini zaman telah berubah setiap orang bisa berbagi gambar bergerak kepada yang lainya, setiap orang bisa berbicara dan saling melihat lawan bicaranya secara langsung dimanapun ia berada.

Teknologi informasi yang berbasis internet telah berkembang pesat di indnesia, produk berbasis internet yang paling di gemari saat ini adalah situs jejaring social berupa facebook dan twitter. Dengan layanan situs jejaring sosial ini kita dapat berkomunikasi dengan teman-teman baru maupun lama dari belahan dunia manapun.

Arus perkembangan teknologi ini bagaimana pun tak akan bisa kita bendung, sebagian besar anak dan remaja saat ini telah familiar dengan berbagai situs jejaring sosial tersebut, tidak saja anak dan remaja kota, bahkan anak-anak di pedesaan pun kini telah berangsur-angsur mulai menggunakan jejaring sosial tersebut.

Berkembang pesatnya situs jejaring sosial tersebut tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu pentig untuk di buat suatu sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak negatif nya dapat di hindari dan dampak positif nya semakin di rasakan.

Tugas mengawasi dan membimbing itu tentu saja bukan tugas guru di sekolah semata, orang tualah yang seharusnya berperan dalam pengawasan dan bimbingan bagi anak-anaknya. Untuk pedoman pengawasan tersebut tentu saja para orang tua dan para anak dan remaja itu sendiri mengetahui apa saja dampak positif dan negatif situs jejaring sosial tersebut. Untuk itu di bawah ini akan saya sebutkan beberapa dampak negatif dan positif pemanfaatan situs jejaring social tersebut.

A .Dampak positif jejaring soial
·         Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan
·         Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
·          Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
·          Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
·         Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia
·         Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
·          Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
·         Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
·         Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet.


B. Dampak Negatif jejaring sosial
·         Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
·         Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
·         Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
·          Situs jejaring social adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
·         Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
·         Penipuan : Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
·         Carding : Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
·         Perjudian : Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya




Dampaknya terhadap sosial dan budaya :
 Akibat kemajuan Teknologi bisa kita lihat :
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri , dan berbagai jabatan penting lainnya.
2.Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin , tekun dan pekerja keras
Meskipun demikian,

Kemajuan Teknologi akan berpengaruh Negatif pada aspek budaya:
1.Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
2.Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibatnya bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3.Pola interaksi antar manusia yang berubah kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC) , internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (WARNET) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer.  Melalui    program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.


Dilihat dari segi hukum :
Dampak Negatif Internet

1. Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
  • Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
  • Cracking – Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut.
2. Parnografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan parnografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
3. Violence And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
4. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
 sehingga pembuktian secara hukum agak sulit di tindak, karena para pelaku kejahatan dalam internet bisa berada dimana saja.


Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.

Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap pelajar untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.

Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.



Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

LATEST POSTS

  • George Herbert Mead Book Of "MIND, SELF AND SOCIETY"
     George Herbert Mead George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachussetts, Amerika pada tanggal 27 Februari 1863. Dia merupakan anak...
  • Berorganisasi Dengan Prinsip 46
    Di sini saya akan menjelaskan bagaimana sebuah organisasi berjalan dengan Prinsip kerja 46, dengan 4 Nilai Budaya dan 6 Nilai Perilak...
  • Review Jurnal
    Review Jurnal Judul PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI &   TEKNOLOGI INFORMASI (SI/TI): STUDI KAS...
  • Puitis dikit ahh..
    Senyum bulan datang berseri Sambut malam dengan semangat hati Kuberikan waktu tuk tuntut ilmu pasti Gunadarma transit kemajuan teknol...
  • Pewarisan Sifat Pada Java ( Inheritance )
    Java inheritance (warisan) adalah suatu hubungan antara superclass dan subclass-nya (atau bisa dikatakan hubungan antara induk class dan ana...
  • Pengaruh Walisongo Di Indonesia
                      Wali Songo adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Mereka tinggal di pantai u...
  • Masalah Sosial
    Berbagai Masalah Sosial Yang Terjadi Disekitar Kita Permasalahan Sosial Dalam Lingkup Individu,Keluarga & Masyarakat Masalah Pemu...
  • Class Diagram
    Mendeklarasikan Class Diagram : Class Diagram Dari Class Diagram di atas saya akan mendreklarasikan isi dalam class class tersebut, c...
  • Pengendalian Jaringan Komputer
    Bentuk Pengendalian Terhadap Keamanan Jaringan Komputer 1.       Membatasi Akses ke Jaringan -          Membuat tingkatan akses -    ...
  • My Fav Apps
    Of the many messenger apps I really like the Discord app for mobility in game play, In that application we will provide some sort of conven...

Categories

  • Computer
  • Edukasi
  • Game
  • Hacking
  • Internet

Instagram

Blog Archive

  • ►  2018 (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (7)
    • ►  Oktober (7)
  • ►  2016 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2015 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ▼  Januari (6)
      • Puitis dikit ahh..
      • George Herbert Mead Book Of "MIND, SELF AND SOCIETY"
      • Masalah Sosial
      • Dampak Positif dan Negatif dari Jejaring Sosial
      • Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Berbudaya
      • Masalah Sosial Di Indonesia
  • ►  2014 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2013 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2012 (5)
    • ►  November (5)
Copy Right © Slamet Ferianto. Diberdayakan oleh Blogger.

About me

Labels

  • Computer
  • Edukasi
  • Game
  • Hacking
  • Internet

Flickr Images

Like us on Facebook

Anggota

Popular Posts

  • George Herbert Mead Book Of "MIND, SELF AND SOCIETY"
     George Herbert Mead George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachussetts, Amerika pada tanggal 27 Februari 1863. Dia merupakan anak...
  • Berorganisasi Dengan Prinsip 46
    Di sini saya akan menjelaskan bagaimana sebuah organisasi berjalan dengan Prinsip kerja 46, dengan 4 Nilai Budaya dan 6 Nilai Perilak...
  • Review Jurnal
    Review Jurnal Judul PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI &   TEKNOLOGI INFORMASI (SI/TI): STUDI KAS...
  • Puitis dikit ahh..
    Senyum bulan datang berseri Sambut malam dengan semangat hati Kuberikan waktu tuk tuntut ilmu pasti Gunadarma transit kemajuan teknol...
  • Pewarisan Sifat Pada Java ( Inheritance )
    Java inheritance (warisan) adalah suatu hubungan antara superclass dan subclass-nya (atau bisa dikatakan hubungan antara induk class dan ana...
  • Pengaruh Walisongo Di Indonesia
                      Wali Songo adalah orang-orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Mereka tinggal di pantai u...
  • Masalah Sosial
    Berbagai Masalah Sosial Yang Terjadi Disekitar Kita Permasalahan Sosial Dalam Lingkup Individu,Keluarga & Masyarakat Masalah Pemu...
  • Class Diagram
    Mendeklarasikan Class Diagram : Class Diagram Dari Class Diagram di atas saya akan mendreklarasikan isi dalam class class tersebut, c...
  • Pengendalian Jaringan Komputer
    Bentuk Pengendalian Terhadap Keamanan Jaringan Komputer 1.       Membatasi Akses ke Jaringan -          Membuat tingkatan akses -    ...
  • My Fav Apps
    Of the many messenger apps I really like the Discord app for mobility in game play, In that application we will provide some sort of conven...

Latest Posts

  • Class Diagram
    Mendeklarasikan Class Diagram : Class Diagram Dari Class Diagram di atas saya akan mendreklarasikan isi dalam class class tersebut, c...
  • My Fav Apps
    Of the many messenger apps I really like the Discord app for mobility in game play, In that application we will provide some sort of conven...

Flickr

Slamet Ferianto

Buat Lencana Anda

About

Copyright 2014 Slamet Ferianto.
Blogger Templates | Designed By OddThemes